Distribusi

Distribusi (distribution)

A. Distribusi dan Saluran Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Dimana peranan distribusi berlangsung disaat barang-barang yang telah diproduksi oleh produsen telah mencapai tahap akhir. Setelah barang-barang dihasilkan, kegiatan berikutnya adalah bagaimana menyalurkan barang agar sampai ke konsumen. Tugas penyampaian barang ke tangan konsumen disebut distribusi. Disini para pedagang memegang peranan penting. Para pedagang ini berlaku sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen ataupun antara produsen dengan produsen lainnya.
Menurut Lambert (1993) saluran distribusi adalah sekumpulan unit organisasi baik di internal perusahaan manufaktur ataupun eksternal (diluar) perusahaan manufaktur yang berfungsi untuk memasarkan produk. (http://www.google.co.id . Saluran Distribusi dan Sistem Distribusi)
Serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industri. (Stern dan El-Ansary dalam Kotler, 1997)( http://www.google.co.id . Saluran Distribusi dan Sistem Distribusi)
Menurut The American Marketing Association saluran distribusi adalah organisasi kerja yang terdiri dari agensi dan lembaga yang bersama-sama melakukan semua kegiatan yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan pemakai untuk menyelesaikan tugas pemasaran.
Berdasarkan pengertian Kotler mengenai saluran distribusi, distribusi channel bertanggung jawab untuk memindahkan barang dari pembuat barang ke konsumen. Pada distribution channel terdapat tiga komponen utama yang saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya dalam proses pengiriman produk yaitu, intermediary (perantara), agent (agen), dan facilitator (fasilitator) yang uraiannya dapat dilihat dibawah ini :

1. Pihak-pihak seperti wholesaler (grosir/pedagang besar) dan retailer (pengecer) yang membeli barang, memilikinya, dan menjual kembali barang tersebut. Wholesaler dan retailer sering disebut juga dengan istilah merchant (pedagang).
2. Agent (agent/wakil) Pihak-pihak seperti broker (pedagang perantara yang biasanya dibayar dengan imbalan komisi) dan sales agent (agen penjualan). Broker dan agent akan mencari pembeli, bertindak dipihak penjual, negosiasi dengan pembeli, tetapi tidak memiliki barang yang diperantarakan atau diperdagangkan itu.
3. Facilitator (fasilitator) Pihak-pihak lain yang memfasilitasi atau membantu proses distribusi dalam hal pengiriman barang secara fisik, pengiriman informasi, ataupun proses pembayaran. Fasilitator adalah puhak ketiga yang tidak memiliki barang yang dikirim atau barang yang diperdagangkan tersebut dan hanyalah untuk membantu dan kemudian dia dibayar atas bantuan yang diberikannya ini.


bagan distribusi

B. Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi dilakukan oleh badan usaha atau perorangan sejak pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen untuk disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal tersebut maka fungsi distribusi terbagi atas:

1. Fungsi pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau jasa yang meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko bisa dilakukan dengan menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik, mengasuransikan barang dagangan yang akan dan sedang dilakukan).
2. Fungsi penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan pengangkutan.
3. Fungsi penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran informasi, dan koordinasi.

C. Fungsi Saluran Dsitribusi
Distribution Channel atau intermediary menurut (Yunarto ,2006:44-45) memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem distribusi yang disebabkan karena beberapa hal yang dijelaskan dibawah ini :

1. Membantu producer yang kekurangan resource Distribution channel membantu producer yang kekurangan resource (sumber daya) untuk memesarkan secara langsung ke pemakai akhir. Untuk memesarkan dan mendistrubusikan suatu produk yang dibutuhkan resource untuk melakukan komunikasi dan membina hubungan dengan customer, resource keuangan, resource tenaga kerja, resource alat transportasi, resource gedung, resource administrasi, resource waktu, resource keahlian an lain-lain.

2. Penjualan secara langsung tidak memungkinkan Penjualan secara langsung oleh producer ke pemakai akhir tidak memungkinkan karena produknya harus dijual dengan produk yang lain.

3. Mengatasi Product Discrepancies. Mengatasi jika terjadi product discrepancies ( ketidakcocokan produk). Ketidakcocokan tersebut antara lain adalah:
a. Discrepancy of quality (ketidakcocokan jumlah)
Terjadi ketika ada perbedaan antara jumlah yang diproduksi atau dijual dengan jumlah yang ingin dibeli oleh customer.
b. Discrepancy of assortment (paket/campuran)
Jika customer tidak menerima semua produk yang diinginkan, customer tidak akan merasa puas.
c. Temporal discrepancy (ketidakcocokan waktu)
Terjadi karena pada saat barang diproduksi, customer belum siap untuk membeli. Jadi disini ada perbedaan waktu antara waktu produksi dan waktu dibutuhkan barang tersebut.
d. Spatial discrepancy (ketidakcocokan tempat)
Terjadi karena perbedaan tempat produksi dengan tempat dibutuhkan produk tersebut..
4. Mengurangi banyaknya kontak Dengan keberadaan intermediary (perantara) akan mengurangi banyaknya kontak hal ini juga berhubungan dengan biaya transaksi karena semakin banyak jumlah kontak akan mengakibatkan semakin besarnya biaya transaksi karena semakin banyak jumlah kontak akan mengakibatkan semakin besarnya biaya transaksi yang meliputi biaya administrasi, biaya transportasi, biaya operasional, dan biaya-biaya lain.
5. Fokus kebidangnya masing-masing Producer berpikiran bahwa dengan fokus kebisnis utama (produksi). Mereka akan memperoleh return on investment yang lebih besar jika dibanding fokus juga kebidang distribusi.

D. Jenis sistem distribusi
Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:

1. Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung kepada konsumen.
Contohnya:
• Penjual nasi goreng keliling
• Nelayan menjual hasil tangkapannya langsung kepada konsumen
• Peternak menjual hasil telur dan daging ternaknya langsung kepada konsumen

2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri.
Contohnya, hasil produksi sepatu dijual kepada konsumen melalui toko-toko milik pabrik sepatu itu sendiri.

3. Distribusi tidak langsung. Pada sistem ini produsen tidak langsung menjual hasil produksinya, baik berupa benda ataupun jasa kepada pemakai melainkan melalui perantara.
Contohnya, petani menjual hasil pertaniannya kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang membelinya dengan harga dasar sesuai harga pasar agar petani terlindung dari praktek tengkulak.

http://devoav1997.webnode.com/news/pengertian-distribusi-dan-fungsi-distribusi/

Published in: on February 1, 2011 at 2:37 pm  Leave a Comment  

The URI to TrackBack this entry is: https://pradipta31.wordpress.com/2011/02/01/distribusi/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Leave a comment